Mager Seharian Tingkatkan Risiko Kematian? Ini Kata Dosen Fakultas Kedokteran IPB University

BOGOR, iNewsBogor.id - Gaya hidup mager alias malas gerak ternyata bukan cuma bikin badan pegal. Lebih dari itu, duduk terlalu lama bisa memicu berbagai masalah kesehatan serius, bahkan meningkatkan risiko kematian dini. Hal ini diungkapkan oleh Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Widya Eka Nugraha, MSiMed.
“Gaya hidup sedenter (sedentary lifestyle) atau yang biasa disebut mager berbeda dengan inaktivitas fisik biasa. Ini adalah kondisi ketika seseorang bahkan tidak melakukan aktivitas ringan,” jelas dr Widya.
Aktivitas fisik bisa diukur lewat satuan METs (metabolic equivalents). Jika suatu aktivitas memiliki nilai METs kurang dari atau sama dengan 1,5, maka tergolong aktivitas sedentary (lembam). Contohnya yakni, duduk, rebahan, atau menonton TV tanpa gerak.Aktivitas fisik dapat diukur menggunakan satuan METs (metabolic equivalents). Jika aktivitas memiliki nilai METs 1,5 maka tergolong dalam kategori sedentary (lembam). Contoh aktivitas ini meliputi duduk dalam waktu lama, rebahan, atau menonton televisi tanpa bergerak.
“Seseorang disebut punya gaya hidup sedenter kalau lebih dari 50 persen waktu bangunnya (± 6 jam) dihabiskan hanya untuk duduk atau aktivitas sejenis,” jelasnya.
Editor : Furqon Munawar