get app
inews
Aa Text
Read Next : Siloam Hospitals Bogor Siap Tangani Pasien Stroke Lewat Konsep 'Stroke Ready Hospitals'

Mager Seharian Tingkatkan Risiko Kematian? Ini Kata Dosen Fakultas Kedokteran IPB University

Senin, 28 April 2025 | 14:26 WIB
header img
Mager alias malas gerak berpotensi picu masalah kesehatan bahkan kematian dini. (Foto : Istimewa/SINDOnews.com)

BOGOR, iNewsBogor.id - Gaya hidup mager alias malas gerak ternyata bukan cuma bikin badan pegal. Lebih dari itu, duduk terlalu lama bisa memicu berbagai masalah kesehatan serius, bahkan meningkatkan risiko kematian dini. Hal ini diungkapkan oleh Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Widya Eka Nugraha, MSiMed.

“Gaya hidup sedenter (sedentary lifestyle) atau yang biasa disebut mager berbeda dengan inaktivitas fisik biasa. Ini adalah kondisi ketika seseorang bahkan tidak melakukan aktivitas ringan,” jelas dr Widya.

Aktivitas fisik bisa diukur lewat satuan METs (metabolic equivalents). Jika suatu aktivitas memiliki nilai METs kurang dari atau sama dengan 1,5, maka tergolong aktivitas sedentary (lembam). Contohnya yakni, duduk, rebahan, atau menonton TV tanpa gerak.Aktivitas fisik dapat diukur menggunakan satuan METs (metabolic equivalents). Jika aktivitas memiliki nilai METs 1,5 maka tergolong dalam kategori sedentary (lembam). Contoh aktivitas ini meliputi duduk dalam waktu lama, rebahan, atau menonton televisi tanpa bergerak.


Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Widya Eka Nugraha, MSiMed. (Foto : Istimewa)

 

“Seseorang disebut punya gaya hidup sedenter kalau lebih dari 50 persen waktu bangunnya (± 6 jam) dihabiskan hanya untuk duduk atau aktivitas sejenis,” jelasnya.

Editor : Furqon Munawar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut