Disebutkan Kiki, nasi liwet yang disuguhkan direstonya berbeda dengan nasi liwet pada umumnya. Nasi liwet khas Liwetaan Resto sebagian diciptakan dengan sedikit sentuhan modern tanpa menghilangkan cita rasa yang ada.
Menu andalan Cucurak di Liwetaan Resto adalah paketan liwet Nasi Daun Jeruk dan Nasi Cikur (kencur). Perbedaaanya hanya ada pada nasi dan menu pendampingnya saja. Menu nasi daun jeruk terdiri dari ayam /empal daun pandan, tumis, bunga pepaya , cumi asin pete cabe ijo dan tahu tempe.
Tradisi Cucurak Jelang Ramadhan Ala Liwetaan Resto di Bogor. FOTO: ist
Mengapa nasi daun jeruk dipilih? Karena nasi daun jeruk jika dipadukan dengan lauk pauk atau pendampingnya cita rasanya bisa tetap seimbang dan semakin mengikat rasa yang ada atau lebih nge-blend.
’’Sempat saya mencoba nasi liwet yang original yaitu nasi teri yang dicampur dengan aneka bumbu tapi kok ya bosen, dan saat di-mix and match dengan lauk lain ada yang kurang pas,’’ paparnya.
Sementara menu nasi cikur terdiri dari nasi kencur, ayam goreng/empal/ikan asin, jambal, sayur asem, tahu, tempe. ‘’Sebenarnya ada satu lagi menu yang tak kalah best seller yaitu Nasi jeroan Surabaya, terdiri dari lidah, babat, paru sapi dan sambel bawang,’’ujarnya.
Layaknya tradisi Cucurak menu yang dihidangkan pun terhampar di atas daun pisang yang diletakkan di atas meja. ‘’Konsep awal kita awalnya memang seperti itu tetapi karena sempet PPKM, jadi kita sajikan secara personal yaitu di piring. Namun jika ada yang request ingin di atas daun pisang, bisa kita kerjakan,’’ imbuhnya.
Sementara itu salah seorang pelanggan Liwetaan Resto, Ratna Pertiwi mengaku di antara semua resto atau rumah makan yang menyajikan nasi liwet dia paling suka dengan sajian menu dari Liwetaan Resto. ‘’Rasanya pas, gak terlalu lebay jadi mau dimakan dengan lauk apapun cocok saja,’’ujar ibu dua anak ini.
Nah bagi Anda yang ingin merasakan sensasi cucurak jelang Ramadhan bareng keluarga dan kerabat, Liwetaan Resto layak jadi pilihan.
Editor : Hilman Hilmansyah