LKC Dompet Dhuafa Dorong Optimalisasi Pangan Lokal dan Peran Budaya untuk MPASI Bergizi
Lebih lanjut Ahmad Juwaini, “Pemenuhan asi sangat penting bagi bangsa Indonesia. Setidaknya menyadarkan realita bangsa kita dan memperbaiki. Dompet Dhuafa sejak awal berdiri fokus pada gizi dan asi. Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) terus mengembangkan budaya sehat Nusantara. Seminar ini mengingatkan makanan lokal dalam pemenuhan gizi. Di sebagian masyarakat kita banyak manfaatkan kearifan lokal seperti daun kelor, ati ayam yang dialuskan, bubur jagung”.
Ahmad berharap, “Budaya konsumsi dengan sumber daya yang kita miliki sebagai pemenuhan ketahanan pangan kita. Warisan nenek moyang diharapkan dapat dikuatkan dan dikembangkan dengan inovasi dan teknologi saat ini”.
Partisipasi 80 peserta luring yang terdiri dari kader Posyandu, fasilitator, penanggungjawab program LKC Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, serta perwakilan dari organisasi masyarakat dan media. Secara daring, acara ini menjangkau 800 peserta melalui siaran langsung YouTube.
“Kader Pos Sehat adalah ujung tombak perubahan di masyarakat. Melalui seminar ini, kami berharap tidak hanya meningkatkan kapasitas kader, tetapi juga mendorong terciptanya resep dan produk MPASI berbahan lokal yang dapat langsung diterapkan di Posyandu,” jelas drg. Martina Tirta Sari.

Pada pola MPASI, menurut dr. Ika Nurillah Satriana mengatakan pola makan menjadi hal penting dalam pemenuhan MPASI, makan adalah proses tumbuh kembang anak, anak perlu belajar makan, bujuk dengan kasih sayang dan kesabaran. Kenalkan berbagai jenis makanan sedari dini pada bayi (6 bulan) agar bayi terbiasa menguyah dan mengenalkan ragam rasa makanan.
Editor : Furqon Munawar