Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman menjelaskan, adanya penumpukan sampah dan bambu-bambu itu terjadi dampak dari curah hujan yang tinggi beberapa hari lalu. Alhasil, hulu Sungai Cikeas yang berada di Gunung Geulis, Kabupaten Bogor meningkat, sehingga tinggi muka air di hilir sungai semakin deras.
"Akibatnya, sampah bambu yang berada di bibir sungai tercabut saat digerus air sungai yang meninggi dan mengalir deras dari hulu menuju hilir," ujarnya kepasa iNews.Bogor.id , Jumat (27/5).
Dia menyebut, volume sampah yang ada diperkirakan mencapai 1.500 kubik atau sekitar 25 truk engkel. Ironisnya, aliran sungai jadi tersumbat sepanjang 100 meter.Sebagai penggiat lingkungan, Puarman mengapresiasi pihak DLH Kota Bekasi yang peka terhadap peristiwa yang terjadi. “Walaupun hari libur mereka tetap menugaskan Pasukan Katak Orange DLH Kota Bekasi pimpinan Saudara Mansur untuk turun membersihkan sampah itu,” imbuhnya.
Kendati demikian, Puarman menyayangkan pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kurang tanggap atas tumpukan sampah yang mencemari lingkungan aliran sungai. “Kami berharap kejadian ini tidak terulang terus menerus. Pemerintah hendaknya memberikan perhatian lebih terhadap penanganan sampah bambu di sepanjang aliran sungai Cikeas,” pungkasnya.
Editor : Furqon Munawar