JAKARTA,iNews.id - Dampak pandemi Covid-19 dinilai telah mendistorsi seluruh aspek kehidupan masyarakat, termasuk sektor transportasi publik.
Pengamat Kebijakan Transportasi Publik Bambang Istianto, mengatakan sektor transportasi mengalami distorsi yang paling parah, yaitu mencapai 80 persen. Bahkan banyak operator otto bus yang gulung tikar.
“Sementara itu, operasional kereta api dan pesawat juga ikut terdampak signifikan. Padahal transportasi publik merupakan pemicu pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat,” tegasnya, Selasa (19/10/2021).
Kondisi tersebut semakin parah setelah adanya kebijakan sweb dan antigen sebagai upaya pemerintah dalam menekan penularan Covid-19.
Namun sayangnya biaya sweb dan antigen itu dibebankan kepada masyarakat pengguna transportasi publik tersebut. Sehingga banyak masyarakat yang mengeluhkan dengan adanya biaya tambahan.
“Seharusnya pemerintah dapat menyediakan sweb dan antigen secara gratis kepada masyarakat. Sebab, dengan biaya yang tinggi yang dibebankan pada masyarakat itu kian menghambat rutinitas mayarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi jadi melamban,” tandas Bambang yang juga direktur eskekutif center for public policy studies (CPPS) ini.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait