Ia menambahkan, sangat tidak masuk akal kalau bonus atlet dan pelatih Porda dan Peparda Jabar 2022 mau disamakan seperti bonus Porda dan Peparda Jabar 2018. Ruhiyat sepakat kalau masalah bonus atlet dan pelatih ini segera dibuatkan payung hukumnya.
"Jangan sampai prestasi Kontingen Kabupaten Bogor " Mencedel " (Menurun-red)) pada ajang Porda dan Peparda Jabar 2022 gara gara bonus atlet dan pelatihnya disamakan seperti tahun 2018," bebernya.
Tak hanya itu, tambah Ruhiyat, rumusan persentase bonus atlet dan pelatih juga harus masuk akal dong dan jangan sampai jomplang seperti 2018.
Menurutnya, prestasi para atlet itu lahir tidak ujug ujug. Namun ada peran pelatih, pengurus cabor, manager dan ketua cabor.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait