Bantah Pernyataan AHY Soal Ekonomi Mandek, Stafsus Menkeu: Pidato Politik Yang Menggelitik!

Lusius Genik N.L.
Kolase foto Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

JAKARTA, iNewsBogor.id – Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo membantah tudingan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ihwal ekonomi Indonesia alami kemandekan dan kemunduran serius.

Prastowo, sapaan akrabnya, menanggapi pidato politik AHY yang diposting di akun Twitter @PDemokrat pada 16-18 Juli 2023. Dalam pidatonya, putra Susilo Bambang Yudhoyono itu secara tegas menyebut ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia alami kemandekan serius dalam sembilan tahun terakhir.

Menyikapi pernyataan itu, Prastowo menegaskan bahwa tudingan AHY hanya menebar pesimisme.

“Pidato politik yang menggelitik. Saat dunia menjuluki kita “bright spot” di tengah suramnya ekonomi global, tudingan ‘mandek’ bahkan mundur hanya menyebar pesimisme,” ujar Prastowo melalui akun Twitter pribadinya, @prastow, dikutip Senin (31/7/2023).  

Sikap Prastowo menjawab pernyataan publik AHY ini semata-mata demi menyajikan diskursus yang sehat dan terbuka bagi masyarakat. Pria kelahiran Gunungkidul, Yogyakarta, itu lantas memberikan 14 poin penjelasan mengapa tudingan AHY soal ekonomi dan kesejahteraan rakyat mandek tidak benar.

Mulanya, Prastowo menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia berlangsung signifikan, lantaran terus diakselerasi untuk bisa mengejar kemajuan, meningkatkan konektivitas, menurunkan biaya logistic, serta menumbuhkan sektor ekonomi baru.

Dalam penjelasannya, ia turut menyajikan info grafis dari World Bank berjudul “Grafik 47 Peringkat Infrastruktur Indonesia 2022 (63 negara)”. Grafik ini memotret peringkat Indonesia dalam hal pembangunan infrastruktur, basic infratrsucture dan health & environtment.


Stafsus Menkeu Yustinus Prastowo sebut pidato politik AHY menggelitik.

“Daya saing akan naik & kesejahteraan merata. Ini prasyarat niscaya bagi Indonesia untuk maju,” tutur Prastowo.

Meski membangun infrastruktur secara masif, Prastowo memastikan bahwa pemerintah tetap menjadikan masyarakat rentan dan miskin sebagai prioritas utama. Dana dari APBN yang dibelanjakan pemerintah untuk masyarakat rentan, per Juni 2023, sebesar Rp492 triliun. Rinciannya, untuk PKH Rp14,7 triliun, kartu sembako Rp22,3 triliun, dan lain sebagainya.

Editor : Ifan Jafar Siddik

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network