Di tempat terpisah, sebanyak 539 warga binaan di Lapas Paledang Bogor turut ikut serta dalam pemungutan. Mereka dengan antusias mengantre sejak pagi untuk menyalurkan suaranya di lima kertas suara untuk memilih Pasangan Presiden dan Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota yang akan memimpin selama 5 tahun ke depan.
Salah satu Warga Binaan, Udin Karsudin (32) berharap Pemilu kali ini bisa melahirkan presiden baru yang membawa Indonesia lebih baik ke depan. Terlebih bagi nasibnya dan warga binaan lain. "Harapannya mudah-mudahan bisa membawa Indonesia lebih baik. Semoga kami warga binaan bisa lebih diperhatikan kesejahteraannya," ujarnya.
Kepala Lapas Paledang, Sopian mengatakan di Lapas Paledang terdapat 539 Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan 3 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yakni TPS 901, TPS 902, dan TPS 903. Selain warga binaan Lapas Paledang, pihak Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Lapas ini juga akan menampung suara 98 tahanan yang ada di Polresta Bogor Kota. Namun sistem dalam pemungutan suara di Polresta Bogor Kota adalah sistem jemput bola.
"Kami, KPPS dan Bawaslu setelah dari sini akan menuju Polresta untuk menjemput bola pemungutan suara di sana. Hasilnya akan kembali dibawa ke sini dan menjadi hasil di TPS Lapas Paledang," ujar Sopian.
Pakai Seragam SMA : Para KPPS TPS 02, Kelurahan Pabaton mengenakan seragam sekolah menyambut para pemilih, Rabu (14/2). (Foto : Istimewa)
Di Kota Bogor, warga cukup kreatif. Seperti di TPS 02 di SDN Pengadilan 5 yang seluruh petugasnya menggunakan seragam SMA. Ketua KPPS TPS 02, Yudhi mengatakan, alasan seragam SMA agar berbeda dengan TPS lain dan menjadi daya tarik untuk warga menggunakan hak suaranya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait