JAKARTA, iNewsBogor.id - Trust Indonesia memperkirakan Joko Widodo akan mati-matian berupaya menguasai Golkar demi agenda kekuasaan transaksional pasca dirinya tidak lagi menjadi Presiden. Trust Indonesia bahkan menyebut Jokowi akan menggunakan semua cara untuk menguasai partai Beringin tersebut.
“Trust Indonesia melihat upaya (Jokowi) menguasai Golkar itu tidak main-main. Segala cara akan dilakukan Jokowi agar Golkar berada di bawah genggaman dan pengaruhnya,”ujar Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal kepada awak media, Kamis (21/3) siang.
Menurut Azhari, pola penguasaan Golkar tersebut akan dilakukan dalam dua skema. Yang pertama, dimana Jokowi akan menjadi Ketua Umum Golkar. Yang kedua, dengan mendukung salah satu calon yang digadang-gadang menjadi calon Ketua Umum Golkar. Misalnya Bahlil Lahadalia atau Agus Gumiwang Kartasasmita.
Pertemuan dengan Bahlil dan sejumlah calon Ketua Umum Golkar, ungkap Azhari, bahkan sudah digelar sesaat sebelum pelaksanaan pemilu Februari kemarin di Yogyakarta. Usai pertemuan tersebut, Azhari mengklaim Jokowi yakin dengan dukungan yang diberikan kepada Bahlil.
"Dari informasi yang kami dapat, pertemuan Jokowi dengan calon Ketum Golkar bahkan sudah digelar di Jogja beberapa hari sebelum Pemilu. Setelah pertemuan itu, dukungan Jokowi cenderung diberikan untuk Bahlil. Figur Bahlil juga dianggap Jokowi bisa diterima oleh semua kalangan di Golkar,” ujarnya.
Sementara itu, Azhari menegaskan posisi Airlangga Hartarto yang kini menjadi Ketua Umum Partai Golkar bukanlah figur yang didukung Jokowi. Pasalnya sebagai figur senior di Partai Golkar, ungkapnya, Jokowi agak lebih sulit mengatur Airlangga jika dirinya tidak lagi menjadi Presiden. Ayah Kaesang tersebut memang lebih nyaman mendukung figur Bahlil yang selama ini memang sudah banyak berutang budi pada Jokowi.
"Saya kira hitung-hitungan politiknya jelas. Jokowi akan memilih menjagokan Bahlil ketimbang Airlangga. Apalagi bagi Airlangga sendiri, saat ini lebih penting bersikap loyal pada Prabowo Subianto yang akan menjadi Presiden dalam pemerintahan mendatang, ketimbang Jokowi,” ujarnya.
Selanjutnya, penguasaan partai Golkar justru akan menjadi penentu dominasi politik Jokowi atas Prabowo. Sebab, jika mampu menguasai Golkar, maka Jokowi dapat dipastikan sudah menguasai hampir setengah jalan untuk mengintervensi dan mempengaruhi kekuasaan Prabowo-Gibran.
“Posisi Ketua Umum Golkar ini juga menjadi simbol perebutan kuasa Jokowi dengan Prabowo. Jokowi bakal memiliki posisi tawar yang tinggi jika mampu menguasai Golkar yang berhasil menjadi pemenang kedua Pileg. Jokowi nantiya bisa mengendalikan pemerintahan Prabowo-Gibran,” tutur dia.
Kabar terakhir yang menyebutkan Prabowo mendukung Airlangga, ujar Azhari, membuat Jokowi semakin bernafsu untuk menguasai Golkar melalui Bahlil. Azhari kembali menegaskan Jokowi akan menggunakan segala cara untuk menguasai Golkar untuk kepentingannya setelah periode kepemimpinannya berakhir.
Seperti diketahui, Jokowi sempat menjawab isu mengenai dirinya yang akan menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Dalam penjelasannya, Jokowi berseloroh dirinya saat ini menjadi Ketua Indonesia saja.
“Saya sementara ini Ketua Indonesia saja,” kata Jokowi usai meninjau RSUD Sultan Syarief Mohamad Alkadrie, Kamis kemarin.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait