"Pertama, ada perasaan tidak terima, buku ditulis oleh orang-orang bukan Indonesia. Alasan kedua adalah mendalami studi intelijen, ini studi cukup baru, ilmunya sudah ada lama, tapi memang akademisi, studi ini berkembang 1940 sampai hari ini, belum panjang, 80 tahun saja di Indonesia," kata Diandra.
Peluang untuk mengembangkan studi intelijen di Indonesia sangat terbuka bagi semua pihak, termasuk perempuan.
Menurut Diandra, mendorong diskursus akademik lebih lanjut dan aktor keamanan sebagai tujuan praktisnya adalah tujuan utama dari kajian ini.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait