"Dulu Tahun 2004, Situs Purbakala batu Kujang ini masih gelap dan seram, namun setelah dibersihkan tahun 2007 serta dirawat dan semua semak belukarnya dipangkas kemudian diberi lampu penerangan, kini area situs yang saya rawat bersama istri saya ini, menjadi sebuah lokasi wisata kepurbakalaan yang indah dan banyak dikunjungi wisatawan,” ungkapnya.
Masih kata Wawan Solih, lokasi Situs Batu Kujang yang dirawatnya tersebut, sangat mudah dijangkau oleh kendaraan roda dua maupun roda empat yang jaraknya hanya berkisar 13 kilometer dari Gerbang Jalan raya Bangbayang atau dari jalan raya Utama Nasional Cicurug, Sukabumi.
"Hanya saja untuk mencapai lokasi, mulai dari akhir jalan utama Desa Cisaat, pengunjung harus menempuhnya dengan berjalan kaki, ya reken reken berolah raga deh",katanya.
Didalam area situs sambung Wawan, pengunjung bisa menemukan bukti bakti tinggalan masyarakat Sunda Purba diantaranya Punden berundak dengan berbagai Menhir, ada menhir Batu Kujang 1, Batu Kujang 2, batu keris, batu Golok, Situs Batu Kepala Ular, dan bukti kepurbakalaan lainnya, termasuk bentuk batu Mayit yang diperkirakan Makam milik Raja Sunda ternama bernama Srijaya Bupati dan Prabu Hulu Kujang.
Penampakan batu berujung lancip mirip Kujang, perkakas senjata tradisional khas Sunda. (Foto : iNewsBogor.id/Jef)
"Masuk kelokasi ini Gratis tidak dipungut retribusi, begitupun bagi pengunjung yang ingin bermalam, di lokasi ini juga tersedia Saung untuk menginap, ditambah ada Mushola dan kamar mandi",bebernya.
Editor : Furqon Munawar
Artikel Terkait