“Di Kota Bogor baru pertama, tentunya ini tidak ada dalam program yang digariskan oleh pimpinan kami tetapi kami membuat bagaimana momentum bulan suci dapat berkesan dihati warga binaan dan keluarganya,” tambahnya.
Apalagi, lanjut Sopian, dua tahun terakhir masyarakat terkendala dengan pandemi Covid-19 yang membuat mereka sulit satu sama lain untuk melakukan besuk.
Khusus yang datang untuk melakukan buka puasa bersama ini merupakan keluarga inti WBP, dan itupun dibatasi maksimal dua orang kunjungan. Namun faktanya tak disangka respon pun muncul sangat luar biasa karena dari total sekitar 80-90 pendaftar, hingga Minggu 2 April petugas mencatat ada 200 lebih WBP yang mendaftar.
"Saya melihat ini jadi pengobat rindu, saya melihat ada yang menangis ketika bertemu sanak saudaranya karena sudah lama tidak saling bertemu,” sambungnya.
Tampak suka cita para napi bersama keluarga berbuka puasa. (Foto : iNewsBogor.id/ist.)
Sopian menjelaskan, setiap keluarga yang masuk ke lapas tentunya melakukan serangkaian pemeriksaan yang ketat, baik penggeledahan maupun pemeriksaan melalui X-Ray. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya upaya penyelundupan.
Editor : Furqon Munawar