“Belanja kementerian dan lemaba ini yang menonjol adalah belanja untuk persiapan Pemilu, pembangunan IKN dan pembangunan infrastruktur prioritas,” tutur Ani.
Sementara belanja non K/L sudah terealisasi sebesar Rp474,4 triliun atau 38,1 persen. Belanja non K/L ini disebut Ani dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Itu karena belanja ini dimanfaatkan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM), Kartu Prakerja, hingga subsidi pupuk bagi petani.
“Dari Rp891 triliun, yang dibelanjakan pemerintah 55,2 persen atau Rp492 triliun itu adalah belanja yang langsung manfaatnya diterima masyarakat. Artinya APBN sangat diandalkan bagi kelompok rentan dan miskin,” tuturnya.
Editor : Ifan Jafar Siddik