"Kondisi ini menciptakan dua jenis produk dengan komoditas yang sama, tetapi dijual dengan harga berbeda, satu bersubsidi dan satunya lagi non-subsidi. Hal ini semakin meningkatkan potensi risiko dan kekacauan dalam pasar," katanya
Meskipun harga gas LPG dunia mengalami penurunan hampir setengah sejak awal tahun 2022, Mulyanto menjelaskan, harga LPG di Indonesia tetap bertahan dan bahkan terjadi kelangkaan dan kenaikan harga, terutama di daerah seperti Balikpapan, Makasar, Bali, Banyuwangi, dan Sumatera Barat.
Pertamina memperkirakan peningkatan permintaan setelah pandemi Covid-19, namun over kuota tersebut diperkirakan tidak melebihi 2,7 persen atau kekurangan sebesar 0,3 juta ton LPG 3 kg.
Editor : Ifan Jafar Siddik