“Salah satu upaya keberlanjutan program swasembada jagung yang dicapai pada tahun 2017 dan mewujudkan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tahun 2045, adalah mengakselerasikan perakitan varietas unggul hibrida (VUH) jagung berdaya hasil tinggi adaptif berbagai agroekosistem yang beragam berikut desentralisasi produksi benihnya.” ujar Azrai.
Pengembangan varietas dan penyediaan benih dalam negeri sangat terkait dengan kinerja pemuliaan dan perkembangan industri benih nasional. Perakitan dan Pegembangan varietas jagung hibrida berbasis inovasi dan teknologi modern berikut paket teknologinya berimplikasi terhadap percepatan perakitan galur dan pelepasan varietas serta penyediaan benih bermutu untuk peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam.
“Oleh karena itu, diperlukan dukungan kebijakan yang mendorong penyediaan benih berbasis in-situ dimana mitra lisensi Varietas Unggul Hibrida jagung nasional diharapkan dapat berperan menyediakan benih untuk luasan satu juta ha per tahun untuk mewujudkan swasembada jagung nasional dapat berkelanjutan.” lanjutnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya menyatakan bahwa meskipun sektor pertanian masih tumbuh 1,31% pada triwulan III 2021, namun sektor ini tetap dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya, terutama dalam menyediakan bahan pangan pokok dari sumber produksi dalam negeri di tengah tantangan keterbatasan dan degradasi lahan, serta dampak dari perubahan iklim.
Editor : Hilman Hilmansyah