JAKARTA, iNewsBogor.id - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengadakan pertemuan dengan generasi milenial untuk membahas potensi ekonomi digital.
Pertemuan Ganjar dan milenial Ponorogo tersebut berlangsung di Kelurahan Tambakbayan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat (19/1/2024).
Dialog antara Ganjar dan ratusan anak muda, yang sebagian besar adalah pemengaruh media sosial di Ponorogo, berlangsung dengan penuh semangat dan keakraban.
Ganjar, mengenakan celana berwarna gelap dan kemeja lengan pendek berwarna putih, duduk di kursi sejajar dengan para anak muda Ponorogo.
Dalam kesempatan tersebut, mantan gubernur Jawa Tengah tersebut menekankan pentingnya bagi generasi milenial untuk menggali potensi ekonomi guna menciptakan lapangan kerja.
"Mereka (milenial) sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Mereka bisa tinggal di desa dan tetap mampu berkontribusi, asalkan kami memberikan fasilitas yang memadai. Inilah mengapa pentingnya internet merata dan memiliki kecepatan yang tinggi," ujar Ganjar.
Ganjar juga menyebut generasi milenial yang memiliki usaha memiliki potensi yang besar. Mereka hanya membutuhkan pendampingan, baik dalam akses permodalan maupun pelatihan, untuk mengembangkan usaha mereka.
"Saat ini sudah banyak aplikasi yang memudahkan akses. Orang bisa mengakses aplikasi di tempat tinggal masing-masing. Jika fasilitas sudah terpenuhi, maka potensi ekonomi akan tinggi dan lapangan kerja bisa tercipta," jelas Ganjar.
Ganjar juga memberikan contoh saat dirinya menjabat sebagai gubernur. Salah satu program yang dikembangkannya adalah mendorong ekonomi kreatif dengan melibatkan anak muda melalui program Mitra Jateng 25.
Program ini memberikan modal senilai Rp25 juta dengan suku bunga 7 persen tanpa agunan kepada setiap usaha.
"Modal tersebut bisa diperoleh melalui perbankan daerah atau KUR (Kredit Usaha Rakyat). Di Jawa Tengah, program ini dikenal dengan nama Mitra Jateng 25. Setiap usaha diberikan modal sebesar Rp25 juta dengan suku bunga 7 persen tanpa agunan," papar Ganjar.
Ganjar menambahkan setelah akses internet, permodalan, dan pendampingan mencukupi, maka hasil akan muncul. Hasil tersebut harus dicatat dalam basis data untuk nantinya dapat dipasarkan secara nasional.
"Potensi ini sangat besar. Dekati mereka, kelompokkan, dan fasilitasi. Harus ada pencatatan, log book, basis data, dan proses yang terus diketahui. Dengan begitu, hasil yang lebih besar akan muncul. Ketika mereka keluar, kami sudah siap untuk memberikan rute yang tepat," tutur Ganjar.
Dialog tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam setelah shalat Jumat.
Setelah bertemu dan berdialog dengan ratusan anak muda Ponorogo, Ganjar melanjutkan kegiatannya dengan mengunjungi pembangunan Monumen Reog di Kecamatan Sampung.
Editor : Furqon Munawar