get app
inews
Aa Read Next : LSI Denny JA: Sendi Fardiansyah Berpotensi Menjadi Bintang Baru dalam Pemilihan Walikota Bogor

MaWaRa: Konsep-Konsep Mendasar Al-Millah Karya Farabi Bisa Robohkan Tatanan Politik Hari Ini

Sabtu, 06 April 2024 | 07:25 WIB
header img
Direktur Eksekutif MaWaRa, Muhammad Hazir Rahim, saat menerangkan konsep Al-Millah dalam diskusi mengenai karya Al-Farabi berjudul Al-Millah di Digra Coffee, Jakarta Selatan, Ahad (24/3/2024). Foto: Alpin/iNews.

JAKARTA, iNewsBogor.id - Founder Iklim Manusia, Welas Asih, Rasional (Iklim MaWaRa), Muhammad Hazir Rahim, mengungkapkan kitab Al-Millah karya Al-Farabi memiliki potensi untuk menciptakan tatanan baru dalam sistem politik yang mendasar.

Hazir menyatakan, proposisi dan konsep-konsep politik yang digunakan Al-Farabi dalam Al-Millah begitu fundamental. Menurutnya, hal ini dapat mengubah keseluruhan struktur kehidupan politik sekarang.

"Farabi ini menulis buku Millah untuk memasukkan sebuah konsep-konsep dan bahasa-bahasa baru ke dalam alam pikiran kita. Dan saya yakin ketika konsep-konsep baru itu muncul apalagi konsepnya itu mendasar, itu akan memberikan perubahan yang serius buat kehidupan kita, buat paradigma kita.," kata Hazir dałam diskusi publik bertema “Identitas Politik dalam Pandangan Farabi: Reinterpretasi Kitab Al-Millah” di Digra Coffee, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu, (17-24/3/2024).


Peserta Iklim MaWaRa sedang menyimak diskusi mengenai Al-Millah, Ahad (24/4/2024). Foto: Alpin/iNews

Hazir menjelaskan, sesuatu yang mendasar dapat merobohkan dan membuat suatu tatanan yang sudah mapan berserak-serak.

Ia menganalogikan, jika dalam sebuah majelis yang padat tiba-tiba kedatangan orang penting, seluruh jemaah pasti akan berdesak-desakan memberi ruang dan penghormatan kepada orang tersebut. Seperti itu pula jika sesuatu yang mendasar hadir di kehidupan manusia saat ini. Ia membuat sebuah perubahan yang besar. 

“Perubahan. Ini paling nyata. Ini kalau misalkan saya masuknya sebagai (contoh) realitas yang sederhana. Tapi Anda bayangkan ketika sesuatu itu sangat fundamental, dia masuk dalam satu circle yang itu sebetulnya rapat. Nah ketika dia itu adalah entitas yang sangat fundamental, maka circle itu pasti bukan cuma berubah, (tapi) berantakan,” jelas Hazir.

Editor : Furqon Munawar

Follow Berita iNews Bogor di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut