BOGOR, iNewsBogor.id - Pemkot Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya mencegah timbulnya korban akibat cuaca ekstrem lewat peringatan dini. Terlebih, situasi saat ini kerap terjadi hujan disertai angin kencang. Seperti apa? ==================================================
Berdasarkan data-data, bencana alam di Kota Bogor setiap tahunnya selalu meningkat. Terlebih dengan adanya perubahan cuaca yang semakin ekstrem dibarengi intensitas curah hujan yang tinggi sehingga memicu terjadinya bencana.
Tercatat, sejak pada 2020 sampai dengan 2023, Kota Bogor menghadapi kurang lebih 700 sampai 800 jenis bencana di setiap tahun, seperti banjir lintasan, angin puting beliung, tanah longsor hingga pergeseran tanah yang memakan korban jiwa. Pada 2023 lalu terdapat delapan korban jiwa warga akibat tanah longsor di empat Kelurahan dan beberapa titik lainnya sehingga pada 2023 terdapat 15 korban jiwa.
Sementara selama 2024, data BPBD Kota Bogor mencatat ada 47 kejadian bencana. Dari 47 bencana yang melanda, tanah longsor paling mendominasi dengan 18 kejadian. Selain itu, ada 17 bangunan roboh, tujuh pohon tumbang, tiga kejadian banjir dan satu kejadian angin kencang.
Simulasi penanganan bencana pohon tumbang oleh petugas BPBD Kota Bogor. (Foto : Istimewa/iNewsBogor.id)
Akibat 47 kejadian bencana tersebut, sebanyak 55 kepala keluarga (KK) dari 175 warga Kota Bogor menjadi korban. Korban dilaporkan ada dua orang yang mengalami luka berat, namun tidak ada korban jiwa. Tak hanya itu, bencana ini juga menyebabkan 13 rumah warga mengalami rusak ringan, 13 rusak sedang dan delapan rumah warga mengalami rusak berat. Ancaman bencana alam masih bakal terjadi, karena pada November 2024 ini terjadi intensitas hujan masih tinggi.
Editor : Furqon Munawar