Karen Amstrong (2011:299) juga mencatat suasana aman ketika Shalahuddin menguasai daerah Ascalon (Asqolan) pada tahun 1187. Penaklukan yang dilakukan oleh Shalahuddin sangat indah. Yerusalem pun menjadi tempat yang aman bagi pemeluk Kristen dan Yahudi. Maka tidak mengherankan bila tokoh sekaliber Shalahuddin ini dihormati kawan maupun lawan. Karena di dalam jiwa tersimpan akhlak luhur yang menjamin keamanan pemeluk agama lain.
Jika ditarik ke era kekinian, boleh jadi kedua sosok ini bisa menjadi inspirasi kepemimpinan bahkan mengambil hikmah bagi pemimpin umat Islam khususnya juga umat lain umumnya. Bagaimana sosok Umar bin Khattab r.a. dan Shalahuddin al Ayyubi memperlihatkan sifat kepemimpinan yang toleran tercermin dengan sangat menawan ketika memegang kendali pimpinan atas umat lain.
Kisah kepemimpinan kedua sosok besar Islam diatas bukan sekadar kata-kata indah, tapi menjadi fakta sejarah.
Editor : Hilman Hilmansyah
Artikel Terkait