2. Pikirkanlah tentang amal kebaikan, karena anda tahu bahwa anda telah beramal, tetapi anda tidak tahu apakah amal Anda telah diterima Allah SWT apa tidak.
FirmanNya dalam surat An Najm (53:32) sebagai berikut:
الَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبَاءِرَ الإثْمِ وَالْفَوَاحِشَ اِلاَّ اللّمَمَ إنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَة هُوَ اَعْلَمُ بِكُمْ إذْ اَنْشَأكُمْ مِنَ الاْرْضِ وَإذْ اَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِى بُطٌوْنِ اُمَّهَاتِكُمْ فَلاَ تُزَكُّوْا اَنْفُسَكُمْ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa”.
“ Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci”, karena kita tidak tahu pasti apakah amal kita diterima Allah SWT. Tugas kita hanyalah beramal atau beribadah sebaik mungkin, dengan ikhlas dan dengan tata cara sesuai yang disyariatkan, sambil berdoa semoga Allah menerima ibadah kita dengan baik. Kita tidak boleh gede rasa, belum masuk surga sudah sombong lebih dulu, Sekali lagi, janganlah sombong karena merasa telah banyak beramal. Tugas kita yang utama adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas iman dan ibadah dengan sebaik-baiknya.
3. Pikirkanlah tentang kesudahan hidup, karena anda tahu kehidupan anda yang sudah berlalu, tetapi anda tidak tahu kapan hidup anda akan berakhir.
FirmanNya dalam surat Lukman (31:34) :
اِنَّ الله عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَة وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ بِأيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُ اِنَّ اللَّهَ عَلِيْمٌ خَبِيْر
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta