"Kami ingin UI lebih transparan, lebih proaktif membantu polisi dan juga mendukung terungkapnya kasus ini. karena bagaimanapun juga ini terjadinya di pusat kampus dan yang jadi korban adalah mahasiswa mereka sendiri," katanya.
Menurut dia, selama kasus ini belum terungkap, maka bukan tidak mungkin keselamatan mahasiswa lainnya yang ada di UI bisa terancam.
"Jelas dampaknya bisa berdampak ke keselamatan dan keamanan mahasiswa yang lainnya sampai saat ini."
Seperti diketahui, jasad Akseyna ditemukan mengambang di Danau Kenanga, Kampus UI, Depok pada 26 Maret 2015.
Saat itu, jasad mahasiswa MIPA UI itu ditemukan pagi hari, dengan kondisi berpakaian lengkap dan masih mengenakan tas gemblok.
Dari hasil penyelidikan dan keterangan sejumlah saksi serta alat bukti yang ditemukan, polisi menduga jika Akseyna adalah korban pembunuhan.
Hal itu didasari pada sejumlah temuan, di antaranya, tumpukan batu di dalam tas dan secarik surat di kamar kos Ace yang diduga ditulis oleh dua karakter berbeda.
Kasus ini sempat pula ditangani Polda Metro Jaya. Namun sayangnya hingga kini belum menemukan titik terang.
Editor : Hilman Hilmansyah