Pemkot Bogor Konsisten Tekan Inflasi Lewat Pengawasan Mutu Beras dan Gerakan Pangan Murah
BOGOR, iNewsBogor.id - Warga Kota Bogor bisa sedikit bernafas lega di tengah tren kenaikan harga kebutuhan pokok sepanjang tahun ini.
Upaya masif Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dalam mengendalikan harga melalui berbagai intervensi pasar mulai menunjukkan hasil nyata.
Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Bogor menyiapkan pengawasan ketat terhadap mutu beras di seluruh pasar daerah.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang digelar secara virtual pada Senin (20/10/2025) lalu.

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Bogor, Dewi Kurniasari, menjelaskan bahwa langkah tersebut sesuai dengan instruksi Menteri Pertanian dan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Pemerintah pusat meminta daerah memastikan kualitas beras sesuai label kemasan untuk menjaga stabilitas harga di pasar.
“Dalam dua minggu ke depan akan diterbitkan surat edaran kepada seluruh pedagang, pengecer, dan distributor beras agar menjaga mutu beras sesuai label kemasan. Jika tidak memenuhi ketentuan, akan ada surat teguran, dan bila masih melanggar, izin usahanya bisa dicabut,” ujar Dewi.
Menurut Dewi, kebijakan pengawasan mutu beras ini akan dilaksanakan secara terpadu oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUKM Dagin), serta Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ). Ketiganya akan berkoordinasi untuk memantau peredaran beras dan mencegah praktik curang di lapangan.
“Langkah ini merupakan bagian dari strategi stabilisasi harga pangan. Pengawasan mutu penting untuk menjaga kepercayaan konsumen dan mencegah gejolak harga akibat penurunan kualitas produk,” jelasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Bogor mencatat inflasi 0,20 persen (month-to-month) dan 2,73 persen (year-on-year) pada September 2025.

Kenaikan harga daging ayam ras menjadi penyumbang inflasi tertinggi dengan andil 0,13 persen, diikuti emas perhiasan (0,08 persen) dan biaya akademi atau perguruan tinggi (0,06 persen).
Sementara itu, beberapa komoditas seperti bawang merah, tomat, dan air kemasan justru mengalami penurunan harga yang menahan laju inflasi.
Dewi menegaskan, Pemkot Bogor akan terus memperkuat koordinasi dengan instansi terkait untuk menjaga keseimbangan pasokan dan keterjangkauan harga di pasar.
“Kami berkomitmen memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan agar tidak menekan daya beli masyarakat,” tegasnya.
Selain pengawasan mutu beras, Pemkot juga akan melanjutkan program Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang terbukti efektif menekan inflasi pada bulan-bulan sebelumnya.

“Upaya ini tidak hanya bersifat jangka pendek, tapi juga menjadi bagian dari strategi jangka menengah agar harga kebutuhan pokok di Kota Bogor tetap stabil hingga akhir tahun,” pungkas Dewi.
Upaya Pemkot Bogor Menekan Inflasi:
1. Komunikasi Publik
2. Aktivasi TPID
3. Satgas Pangan
4. BBM Subsidi Tepat Sasaran
5. Hemat Energi
6. Gerakan Tanam Pangan Cepat Panen
7. Kerja Sama Antar Daerah (KAD)
8. Jaring Pengaman Sosial
9. Isu Prioritas Bersama
Editor : Furqon Munawar