BOGOR, iNews.id – Sekolah Tinggi Kesehatan (STIKES) UMMI Bogor membuat terobosan dalam menyalurkan tenaga lulusan keperawatan.
Yayasan Pendidikan Ummi Cendekia yang membawahi STIKES UMMI menjajaki perampungan kerjasama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), dalam penyaluran tenaga kesehatan ke luar negeri, mulai dari kawasan Asia, Afrika, Amerika, Pasifik, Eropa hingga Timur Tengah.
Ketua Yayasan Pendidikan Ummi Cendekia, dr. Andi Tatat, MKM mengatakan, dengan pertemuan lanjutan dengan BP2MI diharapkan STIKES UMMI mengetahui persyaratan dan aturan main yang diminta oleh negara tujuan.
“Seperti kita ketahui, negara-negara di Asia, Eropa dan Timur Tengah memiliki persyaratan-persayaratan yang berbeda dalam menerima nakes perawat kita. Dengan pemaparan dari BP2MI Alhamdulillah kita bisa lebih dini dalam mempersiapkan lulusan kita sesuai dengan persyaratan negara tujuan,” ujar dr. Andi Tatat dalam keterangannya yang diterima pada Senin (6/6/2022).
Dikatakannya, kebutuhan dunia atas Tenaga Kesehatan Perawat sendiri diketahui mengalami defisit. Dimana kawasan Asia Tenggara sendiri menurut data yang dikeluarkan oleh WHO mencapai 1,9 juta lebih perawat dan bidan.
“Yayasan melihat kebutuhan itu sebagai peluang yang menjanjikan untuk para lulusan nakes kami dalam mengembangkan karir mereka di masa depan. Kami tidak hanya menyediakan pendidikannya, namun juga sekaligus menyiapkan penyerapannya. Pilihan nantinya ada pada mereka, bila memilih berkarir di dalam negeri kami juga telah menjalin kerjasama dan mempunyai jejaring rumah sakit dan klinik yang siap menyerap para lulusan,” terang Direktur Utama RS UMMI Bogor.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta