Sementara itu, Subkoordinator Penempatan Pemerintah Kawasan Eropa & Timur Tengah (Ertim) BP2MI dr. Nova Novianti Nasution menjawab, untuk sepanjang periode 2020 – 2025 saja setidaknya ada ratusan ribu permintaan tenaga perawat asal Indonesia.
“Kami mencatat potensi permintaan tenaga kerja perawat sepanjang periode tahun 2020- 2025 luar negeri ada 183.181 orang. Permintaan terbesar dari Negara Jepang sebanyak 60.000, Taiwan 10.000, Timur Tengah 7.000 permintaan, belum lagi Australia 1.000 orang, serta Amerika 64.681 permintaan. Itu belum termasuk negara lainnya,” ungkap dr. Nova.
Lebih lanjut dikatakannya, BP2MI telah menjembatani penyaluran tenaga kerja kesehatan dengan negara tujuan dengan beberapa skema seperti Private to Private (P to P), Government to Private s(G to P), dan Government to Government (G to G).
“BP2MI selalu berkoordinasi intra Kementrian dengan Kemkes, Kemnaker, dan Kemlu seputar kebijakan yang dikeluarkan. Dengan begitu BP2MI tak hanya menyalurkan nakes namun lebih ke perlindungan para pekerja migran nantinya,” tegas Subkoordinator Penempatan Pemerintah Kawasan Ertim BP2MI.
Dengan adanya peluang permintaan yang besar tenaga perawat dari negara-negara luar, dirinya berharap Yayasan Pendidikan Ummi Cendekia dapat menangkap peluang ini dan mempersiapkan lulusan terbaiknya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta