Maya bahkan menganggap Islam sebagai agama biadab dan para penganutnya dianggap sinting. Dalam pikiran Maya ketika itu, penganut islam gemar meneror orang tak berdosa dan suka meledakkan bangunan alias teroris.
Kebencian Maya terhadap Islam tentunya tidak pernah sedikitpun membuat Maya berpikir untuk masuk Islam. Sebagai seorang remaja pada umumnya di Skotlandia, Maya punya kebiasaan mengonsumsi alkohol dan juga pergi ke klub malam.
Perjalanan Mengenal Islam
Perjalanan Maya menuju islam dimulai pada tahun 2005 silam. Maya yang bekerja di sebuah call center dipertemukan dengan pegawai lain yang mayoritas adalah orang-orang Pakistan beragama Islam.
Persahabatan antara Maya dan teman-teman muslimnya mulai terjalin. Maya melihat mereka tidak seperti apa yang telah ia bayangkan sebelumnya mengenai islam. Jika dahulu dia memandang Islam sebagai agama yang biadab dan penganutnya dianggap teroris, Maya tidak melihat hal tersebut pada diri teman-temannya.
Mereka bergaul layaknya persahabatan pada umumnya, seperti ke bioskop dan lain-lain. Seiring berjalannya waktu, Maya mulai memperhatikan sikap teman-temannya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta