"Pengembangan produk kuliner dan rajutan dilakukan dengan memberikan pengetahuan tentang mengembangkan produk yang kreatif dan marketplace untuk mengembang produk para pelaku UKM," kata Rahmi.
Menurut Rahmi, dampak dari program ini akan dapat dirasakan secara langsung manfaatnya, baik secara mikro yaitu peningkatan kemandirian dan kesejahteraan keluarga, maupun secara makro, yakni memberikan peningkatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
"Kegiatan pengabdian masyarakat melalui pendekatan community development dengan sasaran kelompok milenial dan kelompok perempuan, khususnya para ibu rumah tangga, akan mengoptimalkan potensi SDM yang menghasilkan kreativitas dan produk unggulan sehingga dapat meningkatkan perekonomian," ungkap Rahmi.
Ke depan kegitan ini diharapkan tetap berkelanjutan, karena peran lembaga pendidikan sebagai penggerak dalam membentuk community development melalui instrumen pendampingan, sebagai faktor penting dalam meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menciptakan kualitas kehidupannya.
Pada akhirnya, melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini maka akan dapat mengembangkan potensi UKM, dengan harapan mampu meningkatkan kesejahteraan bagi pelaku (pemilik), tetapi juga membuka lapangan pekerjaan. Dampak lain, dapat menjadi sentra pendidikan bagi pelaku UKM untuk pengembangan usaha, yang juga merupakan representasi pembinaan dan pemberdayaan UKM di Depok.
CEO Bina Mutu Bangsa Adjie Gumelar menyebutkan, pihaknya telah lama menjalankan program Program Kecakapan Wirausaha (PKW), dimana program ini menjadikan para usia produktif yang belum/tidak bekerja, bisa memiliki usaha. Pesertanya rata-rata berusia 18-25 tahun, dan diisi oleh 20-30 orang setiap batchnya.
Sementara Camat Sukmajaya Ferry Birowo mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan membantu semakin berkembangnya kelompok usaha kaum perempuan yang akan menciptakan ketahanan ekonomi bagi keluarganya, khususnya di era pandemi ini. Dengan tumbuhnya kelompok-kelompok usaha dengan sendirinya dapat meningkatkan perekonomian wilayah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta