Benny meminta, kepada seluruh pimpinan di lingkungan BP2MI untuk segera melakukan breakdown (cascading) kinerja melalui penyusunan rencana aksi, pembagian peran dan hasil, serta penetapan sasaran kinerja atau SKP, sehingga jelas siapa melakukan apa dan akan mencapai apa. Ia juga mengingatkan kepada seluruh jajaran untuk tidak hanya mengandalkan anggaran APBN dalam bekerja, melainkan terus melakukan inovasi dan kreativitas.
“Inovasi dan kreativitas tersebut harus diawali dari para Pejabat Tinggi Madya, Pejabat Tinggi Pratama serta seluruh Kepala BP3MI dalam memimpin kinerja pada unit organisasinya, agar tidak melulu melakukan business as usual dan hanya mengandalkan APBN murni. Jadikan tahun 2024 sebagai tahun Gerak Masif dan Kerja Progresif, sehingga perencanaan kinerja Badan dapat tercapai secara kualitas dan kuantitas,” pintanya.
Sementara itu, Asisten Deputi Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Evaluasi Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan II Kementerian PAN-RB, Budi Prawira, yang turut hadir menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kinerja BP2MI mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini.
“Saya apresiasi kegiatan ini, karena perjanjian Kinerja adalah bagian dari penerapan Rencana Strategis tiap tahunnya, dan ini adalah wujud komitmen kita dalam melakukan pekerjaan. Saya juga mengapresiasi capaian nilai SAKIP BP2MI tahun 2023 yang cukup baik dengan predikat BB. Semoga ini dapat membawa dampak yang baik kepada BP2MI ke depannya,” papar Budi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait